Powered By Blogger

Saturday 14 January 2012

Mata Yang Terpaku Akur

Sesekali melihat kebiruan sinar cahaya
di bawah  titian kehidupan
di pinggir desa tepian sungai
sayu tergamam seketika
betapa indahnya kilauan air
mengamit rasa
Gambar oleh Jumar Kamsari.
berhentiku seketika
mata terpegun menatap
kekuasaan dan kebesaran-NYA.
Betapa kerdilnya diriku
berdiri kaku dipanah keindahan maya.
Mindaku bermonolog
keindahanmu menggoda rasa
ciptaanmu tiada tandingan
tersirat sejuta makna
tiada siapa yang dapat merungkai.
Dalam sayu, hiba dan bangga
ku tarik nafas panjang perlahan
mensyukuri hamparan maya
yang tercipta indah
namun sesekali jiwa meronta
menyesali kemusnahan yang menerpa.
Wujudnya untuk dinikmati
buat yang mengerti dan mencintai
keindahan maya
namun yang pasti akan hadir
satu saat kemusnahan yang tidak
dikhabarkan oleh penciptanya.
Mataku yang terpaku akur
yang tercipta buat diriku
yang tercipta buat hambamu
hanya sementara.
Diriku disantap rasa pilu
betapa kerdilnya diriku
menikmati hamparan
kekuasan-MU.

No comments:

Post a Comment